Sabtu, 22 Januari 2011

Ijad

1. Di suatu pagi, atau siang, Disa sedang memakai laptopnya Anya untuk mengerjakan sesuatu. Berteriaklah Ijad dari seberang bangku.

Ijad: "Dis pinjem laptopnya, Dis"
Disa: "G"
Ijad: "Dis pinjem laptopnyaa"
Disa: "G"
Ijad: "Disaa pinjem laptopnya"
Disa: "G"
Ijad: "Ayota Dis.."
Disa: "Geeee"
Ijad: "I'm not a gay"


*muatek*

2. Pelajaran olahraga, dan kami disuruh ngglundung-ngglundung di matras hijau yang berbulu. Lalu tiba-tiba Ijad berkata

"He, iki fluffy yo?"


epek Despicable me --a.


3. Masih pelajaran olahraga dan masih ngglundung-ngglundung juga. Ijad meletakkan tangannya di perut Mimi dan berkata, "Oh my Gosh it's so fluffy I'm gonna diee!!"


*Sabar yo Mik...

Selasa, 18 Januari 2011

Suatu Hari

Suatu hari, entah darimana Banu mendapatkan amanah dari petinggi Joer V untuk mendata junior kelas 10. Dan singkat cerita, dia lupa siapa bendahara Joer V. Ia pun bertanya pada Mimi.

Banu: "Mi, kamu tau gak siapa bendaharanya JoerV?"
Mimi: "Kamu sedang melihat orangnya sekarang"

guaya suwmpah --a

Kelompok

Kami punya tradisi, yaitu ogah milih kelompok sendiri, maunya diacak. Walhasil Nenek (atau yang belakangan dipanggil Tante oleh Dani), membuat kertas kecil-kecil berisi nama anak-anak untuk diundi. Hari ini kami menggunakan cara itu untuk menetapkan kelompok dari 3 mata pelajaran yang berbeda.

Yang pertama kimia. Undiannya diulang dua kali karena ada satu kelompok yang isinya cowok semua. Akhirnya ditetapkan sistem undiannya cewek sendiri, cowok sendiri biar adil.



Lalu Bahasa Indonesianya Bu Mintarsih.




Nah disini kami menemukan sebuah persamaan.





Ternyata Meta dan Dani dipersatukan oleh takdir berada 2 kali dalam kelompok yang sama! Ya ampun! Sumpah pek! Unyu banget gak se??? 
(Fiona mode on)

Lalu ujug-ujug Bu Latin, alias Bu Nur Hayati memerintahkan kami untuk membuat kelompok lagi. Namun naasnya, Meta dan Dani tidak sekelompok. Tabah teman..




Dan kembali ke slogan yang sama.


Ditulis oleh Anya.
Dan lihatlah kelakuan....
*uhuk

Let's GO!

Pak Purwito's Time!

Ijad dan Ical: "Min! Admin!"
Admin: *gak noleh* *sibuk dengan trigono*
Ijad dan Ical : "Admiiiiiiiiiin!"
Admin: "Ha?"
Ijad: "He jeneng blog e gantien!"
Ical: *ngangguk-ngangguk*
Admin: "Ha??"
Ijad: "Gantien dadi Freemason"
Admin: "Cak karepe dewe"
Ijad: "Ngkok gak dadi Bani Hafizudin maneh, tapi Bani Mason"
Admin: *mengabaikan Ijad*
Ijad: "Ngkok jeneng gen e yo guduk Lasso maneh, tapi Mason. Masyarakat Songo"
Admin: "......."

.........................................................................

"Sin Cosecan
Cos Secan
Tan Cotan
....
Kon Setan"

-Ciptaan Ijad

Sabtu, 08 Januari 2011

Kami yang baru









All photos was taken by Ghulam Mu'amar, our neighbour.
Even the last photo was taken from roof (?)
Well thankyou very much Ghulam.

Kebiasaan di Hari Jum'at

Hari Jumat selalu menjadi hari yang menyenangkan buat kami. Karena hanya ada 3 mata pelajaran dan semuanya tidak menyengsarakan. Bayangkan, hari ini dibuka dengan 2 jam pelajaran Bahasa Inggris, kemudian lanjut 2 jam Olahraga dan terakhir 1 jam Kimia.

Bagaimana kami bisa tidak senang?

Hari ini, pada jam ketiga, jam pelajaran olahraga. Kami diamanahi untuk melangkahkan kaki keliling SMA komplek dengan batas waktu untuk laki-laki 15 menit, dan untuk perempuan 20 menit. Di gambar bawah ini ditandai dengan biru-biru


Capek? jelas. Tapi terlihat kalau kami semakin ndewo dengan semakin sedikit yang remidi. Pelari paling cepat tetap saja Lujo, dengan waktu sekitar 11 menitan padahal dulu semester satu 13 menitan (atek overlap pisan). Disusul oleh Ical dan makhluk-makhluk lain.

Nah gilanya, karena terbiasa oleh latfis-latfis SS yang kami ikuti, setelah lari pun kebanyakan dari kami tidak duduk dan leha-leha. Ical dan Lujo tiba-tiba saja sudah push up kayang, Gopal yang Pala mengajak sprint, Ibu Disa yang basket mencium lututnya selama 50 detik. Semuanya terjadi begitu alami.

Setelah olahraga, sebagian pergi ke dalam kelas untuk mengistirahatkan diri berjamaah yang terlihat seperti pindang-pindang dijemur, sebagian lagi ke kantin untuk mengisi perut. Tapi karena kantinnya ramai mereka semua ngelesot di depan lab Biologi. Untuk suatu tujuan menunggu hingga sebagian besar kantin kosong.

Untuk apa?
Untuk ritual.

Setiap Jum'at kami punya tradisi mengemix-and-match berbagai bahan makanan dan sekedar mencicipi rasanya. Para perempuan yang gilo melihat ritual ini akan menyingkir dan makan di meja lain. Sementara yang setia berpartisipasi hanyalah Bianda.. Antok.. Fiona.. dan Lina.. Makhluk-makhluk dengan gender ambigu. Tapi Jum'at ini berbeda, jum'at ini spesial.

Ceritanya Bena bawa bekal jelly. Jelly kan enak ya, jelly coklat pula. Kalau di Cafe Biru dijual Rp 500 per plastik kecil atau Rp 1000 per cup. Nah ini Bena membagikannya dengan gratis. Pertamanya jelly-jelly Bena itu mau dilahap habis buat ritual, tapi karena Bena juga mau, maka disisihkanlah sebagian untuk Bena. Mangkuk jelly Bena pun dipinjam untuk ritual. Bena hanya berpesan bahwa mangkuk itu harus kembali dalam keadaan bersih.

Melihat jelly yang begitu menggiurkan, awalnya kami terpikir untuk membuat ritual ini menyenangkan. Mimi pun membeli susu di Cafe Putra Mahesa, lalu dituangkanlah susu tersebut. Di meja ada bekas susu Ultramilk coklat milik Bom, maka dipaksalah keluar tetes susu penghabisan itu.

Pertamanya sih begitu. Tapi kami merasa kurang afdol.

Saat itu ketepakan Anya selesai makan mie, dituangkanlah sisa-sisa mie Anya ke dalam mangkuk jelly. Ketepakan Bapak lagi makan bakso, dituangkanlah 3 sendok makan kuah bakso ke dalam mangkuk jelly. Ketepakan si Aan buka bekalnya yang berisi iga rawon (tanpa kuah), dicelupkanlah sebuah tulang ke dalam mangkuk jelly.



Kelihatannya kalau begini sih enak.

Bianda mencoba "makanan" ini duluan. Tak usah diceritakan bagaimana raut mukanya. Pokoknya ia buru-buru minta air. Lalu Mimi,



yang minta air juga, dan terakhir Lujo, yang hanya berkata, "gak nafsu mangan maneh cak langsung aku".

Saat tiga anak ini akhirnya hanya termenung melihati mangkuk dan berpikir apa yang harus dilakukan terhadapnya, datanglah Lina. "He, apa aja itu?"
Salah satunya menjawab, "itu jelly"
"jelly plus plus"
"Cobaen ae"

Dan Lina pun mencoba.
...
Beberapa detik kemudian Lina berteriak "yeeeeeeeeek". Dan tiga anak ini pun tertawa.

Bianda mencoba bertanggungjawab menghabiskan jelly tersebut karena walaupun itu "makanan", itu tetap saja makanan. Hingga akhirnya air mineral 1,5 liter milik Lujo pun tandas.

"Sing menetralkan iki kiro-kiro opo yo?"
"Gula?"
"Ngawurmu, tambah mblenek cak"
"Garem"
"Eh iyo garem"
"Ayo coba ta, uji netral"
"Yowes tak jaluk garem"

Salah satu dari mereka kembali ke Cafe Putra Mahesa meminta sejumput garam (1 sendok makan). Jadilah "makanan" itu asin sekali. Mereka dengan senang menemukan rumus baru yaitu "lek gaenak, dike'i garem". Tapi bodohnya, karena garemnya kebanyakan, gak ada yang mau melanjutkan makan "makanan" itu. Akhirnya "makanan" itu dibuang di wastafel kamar mandi dekat kantin oleh Bianda dan dicuci dengan sabun pemberian mbak-mbak Teh Poci.

Selanjutnya kami foto-foto di kantin. Dan semua terjadi begitu saja...

Senin, 03 Januari 2011

New Comer of Bani Hafizudin

Pagi ini, keluarga kami nampak ceria dan bahagia. Terang saja, lha wong kami merindukan satu sama lain setelah berpisah selama seminggu. Meta potong rambut, tapi volume suaranya gak kepotong kok. Tetap menggelegar. Yang mengejutkan tangannya Nisyok babak belur. Tergores-gores tanaman beracun pas diklat katanya. Tapi mukanya tetap, tetap seperti Winnie the Pooh, tapi lebih hitam.

Nah yang lebih mengejutkan lagi, kami dikejutkan oleh makhluk mengejutkan. Pak guru entah itu siapa namanya masuk ke kelas kami dan berkata.

"Assalamuala'ikum"
"Wa'alaikumsalam.."
"Anak-anak, ini ada teman baru dari Gresik. Nanti tolong diatur duduknya ya"

Langsung keluarga kami bersorak senang entah kenapa. 

"Siapa namanya, siapa namanya?"
"Hah? Dhani?"
"Iya Dhani iya"

Makhluk itu berjalan dan mengambil tempat duduk di sebelah Lujo. Kami mengacanginya beberapa saat. Di pojok belakang para perempuan berkumpul mendengarkan Meta yang bercerita tentang diklatnya. Sementara di luar kelas...Juga sama -__- para lelaki berkumpul memperhatikan Ijad yang juga menceritakan diklatnya dengan dramatis. Kelewat dramatis.

Tapi akhirnya kami berkumpul membuat likok di depan kelas dengan dalih evaluasi.

Chibo: "Assalamu'alaikum, mari kita buka evaluasi ini dengan bacaan basmalah"
Kami: "Bismillahirrahmanirrahim"
Fiona: "He mau evaluasi apa se?"
(lupa yang ngomong siapa): "Itu lho yang baru disuruh memperkenalkan diri"
Kami: "oh iya iya ayooooo"
Si anak baru: "Nama saya.....


Hardani Satrio Hutomo, Dani.
Lek ngomong tampang e neges soro

Keberadaannya disini diserahkan dengan penyerahan kunci loker. Konon loker yang disabotase Mas Mbik akhirnya tergusur.

 Serah terima kunci loker.

Dan kami tetap saja narsis.
 
 Biasa, sudah lama ndak foto satu kelas.

Elek, sumpah.

Bani Hafizudin is now 31, not 30 again. 
Welcome, Hardani Satrio Hutomo. Your time with us start from today! :)