Ayik: "Pak Damari ganteng juga lhoh..."
Bena: "Pak A. Lamri juga ganteng."
Diselingi sedikit rumor tentang Pak Kesenian tersebut. Kemudian...
Ecchi: "Eh... Eh.... Pak Nur Arifin juga ganteng kok."
Admin: (menoleh heran) (
Lina: "Kok guru Fisika ganteng-ganteng ya?"
Admin: (heh?)
Suti: "Iya. Pak Cho itu juga gantengnya gimanaa gitu.."
Ayik: "Imut-imut. Humble." (Ekspresinya guemes banget)
Lina: "Iya lah. Udah Fisika itu susah... Masa..." (nggak berani ngelanjutin kata-kata)
Bena: "Eh, tapi Pak Damari berkumis. Aku nggak suka sama orang yang berkumis."
Lina: "Nanti suamimu berkumis lho, Ben..."
Tiba-tiba:
"Kalo Pak Agus?"
Suti: (bimbang menentukan apakah Pak Agus "setara" dengan Pak Nur)
Ayik: "Tapi, tapi Pak Agus itu seru. Easy going lagi."
Suti: (mengangguk-angguk) "Kalo... Pak Nur itu ya orangnya kalem, begitu," *ekspresinya kaya burung terbang
Jadi, satu hal yang bisa disimpulkan dari premis-premis di atas:
Guru-guru Fisika = cowok-cowok Ganteng (menurut sebagian penduduk kelas)
trus guwe gimana? ganteng kagak?
BalasHapus