Sabtu, 19 Maret 2011

Surat Cinta

Jum'at. Akhirnya mentor birama keluarga kami yang cewek-cewek, mbak Hanif, yang kedatangannya telah dinanti karena tertunda berminggu-minggu, datang. Di pertemuan terakhir, Mbak Hanif memberikan tugas kepada kami untuk membuat surat cinta kepada temen-temen ceweknya. Walaupun ini birama, beberapa dari kami tetep gak lupa sama Nimed mumumu :*
Singkatnya, hari itu kami bertukar surat cinta. Reaksinya pun macem-macem: terharu, ngguyu sampek njungkel, pengen ngaplok saking jujure, dan sebagainya.

Yang paling bikin ngakak, pas Fio baca surat dari sebut-saja-bunga. Surat cintanya 2 lembar. Padahal anak kalo bikin rata-rata paling gede setengah lembar lah, bahkan ada yang satu kertas buat semua anak.

"Cak! Iki surat cinta ta proposal!"


Si sebut-saja-bunga cuma senyum-senyum.

Nah di sesi berikutnya, Mbak Hanif mempersilahkan kami untuk mengomentari dan mengklarifikasi surat cinta yang telah diterima. Chibo, bilang begini:

"Oh ya, ada beberapa anak yang bilang kalo ngingetin-ngingetin lewat sms itu sebaiknya nggak usah, biar anak-anak gak ketergantungan"

Protes keras muncul dari berbagai kubu "LHOOOOOOO!!!"

"Dulu aku juga pernah mikir gitu sih..."

Fio langsung nyaut "Lho jangan Bo! Aku padamu!"
"Iya Bo! Aku padamu!" Meta ikut nimbrung.

"Iya Bo! Biasanya aku jam 7 liat sms. 'Ah Chibo gak sms, tidur ah'. kalo 'Chibo sms! Lho iyaaaa' trus dikerjakno! Gitu Bo!"

*hening*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar