Kamis, 23 Desember 2010

30 Lebih Baik Dari 29

Rapotan.
Tenang, nilai tidak akan diumbar disini. Toh kita tetap satu hati, one heart dibalik satu nama: Laser. Kalah menang kita tetap satu. Mau ranking 100 kek, 1000 kek, toh masih ada semester depan (ajaran sesat).

Masalahnya, ada yang lebih penting dari itu. Lebih penting dari sepenting-pentingnya kepentingan yang tidak penting. Masalahnya, begini.

Siang itu, tinggal beberapa orang yang luntang-luntung di depan rumah. Ada Ical, Lujo, Wanda, Bianda dan Onyip. Ical terpaksa berada disitu karena Ibu "asli"nya (bukan Ibu Disa) ngerumpi dengan Ibunya entah siapa, Lujo menunggu TM Riski, Wanda juga dicampakkan sang Ibu, dan Bianda melas karena diduakan Ibunya oleh urusan masnya.

Kami sedang senang riang melihat kalender yang baru saja dibagikan. Dengan seksama kami mengamati, menilai, bahkan mengece. Hingga mbak gen kami tercinta, Annisa Aditya Asa, muncul dari balik pintu kelas dan berkata,

"Temenmu ada yang mau pindah ke Jakarta ya?"

Kaget. Bianda bertanya, "Siapa mbak?"

"Olive"

Bianda yang kebetulan berada di samping Onyip pas, langsung menodong anak itu.

"Lho Nyip! Beneran ta?"
"Iya.." Muka Onyip memelas.
"Kamu beneran pindah?"
Onyip mengangguk.
"Lagi??"

Hening.

"Kenapa? Bapakmu dipindah lagi ta?"
"Iya..."
"Kapan?"
"Kalo gak Januari ya Febuari.. Pokoknya gak mungkin Maret hehehe"
"Lho Nyip.. Jangan ta.."
"Sebenernya aku mau bilang ke kalian, tapi gak ketemu terus.."
"Ah Nyip, kelas kita kan berkurang satu jadinya."
"Mau gimana lagi Bi.."

Ah.. We've been so busy this lately..

Nah, Laser, what will we do?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar